Tragedi Kematian Mahsa Amini Mencapai 31 Jiwa

Tragedi Kematian Mahsa Amini Mencapai 31 Jiwa – Kematian Mahsa Amini sesudah dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian moral di Teheran dengan adanya tuduhan atas berjilbab secara tidak pantas tentunya meletupkan untuk timbulnya unjuk rasa yang tidak segera mereda. Dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sudah banjir sindiran sesudah dinilai tidak menggubris maraknya protes yang berasal dari anti rezim yang telah dipicu oleh timbulnya kematian tragedi Mahsa Amini sebagai seorang wanita muda yang telah meninggal setelah dilakukan penangkapan oleh polisi atas moral tuduhan berjilbab yang tidak pantas.

Pada pidato yang disampaikan di sebuah pertemuan yang ada di Teheran tersebut telah melibatkan adanya komandan militer senior yang menjelang sebuah peringatan perang yang terjadi antara Iran dan Irak di tahun 1980-an. Dari pidatonya tersebut disiarkan di televisi pemerintah.

Pidato yang telah disampaikan tentunya tidak hanya mencakup terhadap komentar apa saja yang berhubungan dengan protes yang ada di Iran serta sebaliknya lebih memfokuskan terhadap perang dengan Iran pada tahun 1980-an. Masyarakat sebelumnya juga mengharapkan Khamenei untuk memberikan komentar atas protes yang sedang berlangsungkan di negara tersebut.

Para pemimpin tertinggi yang ada di masa lalu telah menyalahkan demonstrasi anti rezim terhadap musuh asing dari Republik Islam. Dengan adanya ketidakpeduliannya tersebut terhadap maraknya demo anti rezim tentunya dapat memicu adanya sindiran pedas termasuk di kalangan para jurnalis.

Atas ketidakpeduliannya sendiri pada protes yang telah berlangsung tentunya menunjukkan bahwasanya dia memang belum bangun tulis dari seorang jurnalis melalui Twitter. Selain itu sindiran juga disampaikan oleh wartawan Irak yang lainnya yang mengatakan bahwasanya Khamenei juga tidak membahas timbulnya kerusakan yang tengah berlangsung guna memberikan perlindungan presiden Ebrahim Raisi yang pada saat itu Tengah berada di New York untuk menyampaikan pidato di majelis umum PBB.

Khamenei juga tidak berbicara yang berhubungan dengan protes supaya nantinya sang presiden tidak memperoleh tekanan yang berasal dari media dengan pidatonya di PBB tentunya tidak akan dikesampingkan. Protes semakin pecah di beberapa wilayah yang ada di Iran sesudah Mahsa Amini sebagai seorang wanita Kurdi Iran yang usianya 22 tahun telah dinyatakan meninggal di hari Jumat.

Amini sebelumnya memang sudah mengalami, yang tidak lama setelah dia dilakukan penahanan langsung oleh polisi moral karena memang dianggap berjilbab secara tidak pantas di Teheran di tanggal 13 September lalu. Aktivis serta pengunjuk rasa telah mengatakan bahwasanya Amin dipukuli dari petugas polisi ketika dilakukan penahanan yang menyebabkan timbulnya luka cukup serius dan menyebabkan kematian.

Akan tetapi sayangnya dari polisi membantah adanya tuduhan tersebut. Dari sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Oslo Norwegia memberikan laporan dengan adanya 31 warga sipil tewas pada sebuah tindak kekerasan yang telah dilakukan oleh pasukan keamanan Iran masa demonstran yang melakukan protes terhadap kematian Mahsa Amini ketika berada di tahanan sesudah dilakukan penangkapan oleh polisi moral Iran.

Rakyat Iran tentunya juga sudah turun ke jalan supaya tetap bisa mencapai hak dasar hingga martabat manusia serta pemerintah dalam memberikan tanggapan protes damai mereka yang ada di seluruh penjuru. IHR juga mengatakan sudah melakukan konfirmasi terhadap aksi protes yang telah terjadi melebihi dari 30 kota serta pusat kota yang lainnya dengan meningkatkan kekhawatiran dari penangkapan secara massal pada pengunjuk rasa serta aktivis dari masyarakat sipil.

Protes pertama kalinya sudah meletus selama akhir pekan yang ada di provinsi Utara kurdistan dari mana Amini tersebut berasal akan tetapi sekarang ini sudah menyebar hampir ke seluruh negeri. IHR juga mengatakan sudah terdapat korban termasuk dengan kematian 11 orang yang telah tewas di hari Rabu malam tepatnya di kota amol provinsi mazandaran Utara berada di laut Kaspia serta terdapat 6 lainnya yang ada di babol tepatnya di provinsi yang sama.

Sementara itu ihr juga menyebutkan bahwasanya untuk kota besar tabriz yang ada di timur laut juga menyaksikan atas kematian pertamanya pada sebuah aksi protes tersebut. Kecaman hingga ekspresi keprihatinan dari masyarakat internasional tentunya tidak akan cukup lagi yang sebelumnya dari kelompok hak asasi Kurdi Hengaw juga mengatakan adanya 15 orang yang sudah tewas di provinsi Kurdistan serta daerah yang berpenduduk Kurdi lainnya berada di utara Iran termasuk dengan adanya 8 di Rabu malam.

Amerika Serikat telah memberikan jatuhan saksi terhadap polisi moral Iran serta enam warganya sesudah terjadi aksi protes yang sangat mematikan pecah di hari Minggu ini serta menewaskan Mahsa Amini di dalam tahanan. Mahsa Amini ini merupakan seseorang wanita pemberani dengan kematiannya yang berada di dalam tahanan polisi moral merupakan satu lagi dari tindakan keburutalan oleh pasukan keamanan rezim Iran pada rakyatnya itu sendiri.

Dia mengutuk apa yang telah disebutkan tersebut merupakan tindakan yang tidak berbudi serta meminta dari Teheran untuk mengakhiri adanya kekerasan pada perempuan hingga tindakan keras yang telah berlangsung pada pengunjuk rasa. Departemen keuangan Amerika Serikat juga sudah menjatuhkan saksi terhadap tujuh pemimpin senior organisasi keamanan Iran yaitu polisi moral, kementerian intelijen dan keamanan, angkatan darat, pasukan perlawanan basij serta pasukan penegakan hukum.

Bagi para pejabat dapat melakukan pengawasan terhadap organisasi yang dilakukan secara rutin dalam menggunakan kekerasan untuk memberikan penekanan terhadap pengunjung rasa damai serta anggota masyarakat sipil Iran, aktivis hak-hak perempuan, pembangkang politik serta anggota komunitas Baha’i Iran. Amini merupakan seorang wanita Kurdi Iran yang telah mengalami koma tidak begitu lama sesudah dilakukan penangkapan oleh polisi moral Iran.

 

Keragaman Mazhab dan Agama di Negara Iran

Keragaman Mazhab dan Agama di Negara IranBerdasarkan data statistik, republik islam iran mempunyai jumlah penduduk yang cukup banyak. Setidaknya ada lebih dari 85 juta jiwa yang tinggal di republik islam iran tersebut. Dimana mayoritas penduduk di negara iran tersebut menganut agama islam. Sebagai informasi tambahan, sebanyak 99.4 persen dari total penduduk negara iran menganut mazhab islam.

Bahkan iran tercatat sebagai salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk dengan agama islam yang terbanyak di dunia. Dimana posisi yang diduduki oleh negara iran tersebut adalah noomor 7 dengan jumlah penduduk beragama islam yang terbanyak. Berdasarkan data resmi dari pemerintah negara iran sendiri, kurang lebih 8 sampai dengan 10 persen masyarakatnya bermazhab ahlussunah wal jamaah.

Mazhab yang dianut sendiri diantaranya ada yang berasal dari sekte maliki, hanafi, syafi’i, dan juga hanbali. Tentunya mereka yang mempunyai keberagama mazhab tersebut tinggal di berbagai daerah. Ada yang berada di provinsi kurdistan, sistan, balucjistan, azarbaijan barat, khorasan selatan, golestan, hormozgan, khorasan razavi, dan juga bagian selatan provinsi kerman.

Di sisi lain, para warga iran yang penganut islam mazhab ahlussunah wal jamaah tersebut juga tersebar di wilayah lainnya. Dengan kata lain mereka yang menganut mazhab tersebut tida hanya tinggal di beberapa lokasi yang telah disebutkan di atas tadi saja. Melainkan, ada juga yang tinggal di provinsi ardabil. Gilan, khaikhal, dan juga fars. Adapun kota talesh yang merupakan salah satu lokasi bagi warga negara iran yang secara historis bermazhab ahlussunah wal jamaah tersebut.

Menurut sejarah berdirinya negara iran sendiri, masyarakat yang menganut mazhab ahlussunah wal jamaah tersebut sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Dimana masyarakat di negara iran tersbut tetunya mempunyai peran dan juga mentnukan nasibnya sendiri. Bahkan, mereka juga dituntut untuk membela bangsa dan negara hingga memajukan iran di berbagai macam lini kehidupan. Termasuk tampil di kelas internasional semua sepenuhnya beraada di tangan warga negara iran.

Kehidupan Iran Yang Damai

Isi konstitusi republik islam iran dalam pasal ke 12 menyebutkan bahwa syiah menjadi mazhab rsmi bagi warga negaranya sendiri. Namun dengan catatan hak dan kebebasan dari mazhab lain juga turut dijamin dan juga dilindungi dalam undang-undang yang berlaku tentunya. Baik itu mazhab maliki, hanafi, hanbali, dan juga syafi’i semuanya dijamin dalam undang-undang konstitusi republik iran sendiri.

Dalam isi konstitusi tersbut dengan horman menyatakan bahwa mereka yang menganut mazhab tersebut dapat menjalankan ritual keagamaannya sendiri menurut fiqihnya yang berlaku. Hal tersebut juga ditegaskan dalam undan-undang negara iran pada pasal 19 dan juga 20.

Dimaan isinya sendiri menekankan bahwa kesetaran dalam semua HAM atau hak asasi manusia. Baik itu mencakup segi politik, ekonomi, sosial, dan juga budaya dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman. Semua hal tersebut dihormati dan juga berlaku bagi seluruh penganut mazhab ahlusunnah wal jamaah itu tadi.

Lebih lanjut, kedutaan besar atau kedubes republik iran dari indonesia sendiri juga menegaskan hal tersebut. Dimaana prinsip rebulik islam iran sendiri sejak pendiriannya hingga saat ini membebaskan dan menghormati warga negaranya. Baik itu dalam kegiatan sosial, keagamaan, aktivitas komunitas pemeluk agama, budaya, dan juga mazhab lain. Hal tersebut telah berlaku sejak masa referendum di tahun 1979 sampai saat ini.

Salah satu bukti nyata kehidupan negara iran yang damai tersebut terletak pada masjd sunni. Dimana jumlah masjid sunni yang ada di negara tersebut telah meningkat pesat dan juga signifikan. Hal tersbeut ternyata merpakan salah satu hasil perlindungan dari komunitas penganur mazhab sunni yang ada di negara iran.

Sampai saat ini jumlah masjid sunni yang ada di negara iran sudah tercatat sebanyak 17.149 buah. Dimana masjid sunni tersebut tersebat di seluruh wilayah dan juga kawasan iran tentunya. Dengan begitu dapat dikatakan juga bahwa terdaapat satu buah masjid di negara iran tersebut untuk setiap 500 penganut mazhab sunni tentunya.

Menariknya lagi ternyata iran juga telah mendirikan sebuah universitas internasional yang bernama al mustafa. Sudah lebih dari 50.000 mahasiswa yang berasal dari 135 negara mengenyam pendidikan ilmu agama di universitas internasional al mustafa tersebut. Tentunya mereka yang menempuh ilmu agama di universitas internasional tersebut berlatar belakang dengan berbaagai macam mazhab.

Selain itu, setelah pendirian republik isalam iran jumlah santri yang menganut mazhab sunni meningkat cukup pesat. Dimana yang tadinya hanya berjumlah 3000 saja kini sudah menjadi 10.000 santri. Jumlah pesantrens ahlussunah wal jamaah tersebut juga ikut meningkat seiring bertambahnya santri. Dari yang tadinya hanya berjumlah 100 saja kini bisa menjadi 3358 buah pesantren. Tentunya hal tersebut merupakan salah satu pencapaian yang sangat bagi negara iran.

Selain itu, kedubes republik islam iran tersebut juga mengungkapkan bahwa bagi penganut agama atau mazhab yang minoritas akan mempunyai hak istimewa. Dimana mereka akan memberikan perindungan hak para penganut agama atau mazhab minoritas itu tadi. Singkatnya, hak istimewa tersebut nantinya berupa pemilihan suara dari kursi di parlemen republik islam iran itu tadi.

Tentunya hal tersebut dilakukan agar proposi jumlah suara mereka bisa ikut terwakili. Sebagai informasi tambahan Pejabat yang ada di iran sendiri ada yang menganut mazhab sunii dan juga ahlussunnah wal jamaah. Di sisi lain, kedubes republik islam iran untuk indonesia juga menyatakan bahwa negara tersebut selalu mendukung hak dan juga persatuan umat islam baik itu di kawasannya sendiri atau dunia.