Keragaman Mazhab dan Agama di Negara Iran – Berdasarkan data statistik, republik islam iran mempunyai jumlah penduduk yang cukup banyak. Setidaknya ada lebih dari 85 juta jiwa yang tinggal di republik islam iran tersebut. Dimana mayoritas penduduk di negara iran tersebut menganut agama islam. Sebagai informasi tambahan, sebanyak 99.4 persen dari total penduduk negara iran menganut mazhab islam.
Bahkan iran tercatat sebagai salah satu negara yang mempunyai jumlah penduduk dengan agama islam yang terbanyak di dunia. Dimana posisi yang diduduki oleh negara iran tersebut adalah noomor 7 dengan jumlah penduduk beragama islam yang terbanyak. Berdasarkan data resmi dari pemerintah negara iran sendiri, kurang lebih 8 sampai dengan 10 persen masyarakatnya bermazhab ahlussunah wal jamaah.
Mazhab yang dianut sendiri diantaranya ada yang berasal dari sekte maliki, hanafi, syafi’i, dan juga hanbali. Tentunya mereka yang mempunyai keberagama mazhab tersebut tinggal di berbagai daerah. Ada yang berada di provinsi kurdistan, sistan, balucjistan, azarbaijan barat, khorasan selatan, golestan, hormozgan, khorasan razavi, dan juga bagian selatan provinsi kerman.
Di sisi lain, para warga iran yang penganut islam mazhab ahlussunah wal jamaah tersebut juga tersebar di wilayah lainnya. Dengan kata lain mereka yang menganut mazhab tersebut tida hanya tinggal di beberapa lokasi yang telah disebutkan di atas tadi saja. Melainkan, ada juga yang tinggal di provinsi ardabil. Gilan, khaikhal, dan juga fars. Adapun kota talesh yang merupakan salah satu lokasi bagi warga negara iran yang secara historis bermazhab ahlussunah wal jamaah tersebut.
Menurut sejarah berdirinya negara iran sendiri, masyarakat yang menganut mazhab ahlussunah wal jamaah tersebut sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Dimana masyarakat di negara iran tersbut tetunya mempunyai peran dan juga mentnukan nasibnya sendiri. Bahkan, mereka juga dituntut untuk membela bangsa dan negara hingga memajukan iran di berbagai macam lini kehidupan. Termasuk tampil di kelas internasional semua sepenuhnya beraada di tangan warga negara iran.
Kehidupan Iran Yang Damai
Isi konstitusi republik islam iran dalam pasal ke 12 menyebutkan bahwa syiah menjadi mazhab rsmi bagi warga negaranya sendiri. Namun dengan catatan hak dan kebebasan dari mazhab lain juga turut dijamin dan juga dilindungi dalam undang-undang yang berlaku tentunya. Baik itu mazhab maliki, hanafi, hanbali, dan juga syafi’i semuanya dijamin dalam undang-undang konstitusi republik iran sendiri.
Dalam isi konstitusi tersbut dengan horman menyatakan bahwa mereka yang menganut mazhab tersebut dapat menjalankan ritual keagamaannya sendiri menurut fiqihnya yang berlaku. Hal tersebut juga ditegaskan dalam undan-undang negara iran pada pasal 19 dan juga 20.
Dimaan isinya sendiri menekankan bahwa kesetaran dalam semua HAM atau hak asasi manusia. Baik itu mencakup segi politik, ekonomi, sosial, dan juga budaya dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman. Semua hal tersebut dihormati dan juga berlaku bagi seluruh penganut mazhab ahlusunnah wal jamaah itu tadi.
Lebih lanjut, kedutaan besar atau kedubes republik iran dari indonesia sendiri juga menegaskan hal tersebut. Dimaana prinsip rebulik islam iran sendiri sejak pendiriannya hingga saat ini membebaskan dan menghormati warga negaranya. Baik itu dalam kegiatan sosial, keagamaan, aktivitas komunitas pemeluk agama, budaya, dan juga mazhab lain. Hal tersebut telah berlaku sejak masa referendum di tahun 1979 sampai saat ini.
Salah satu bukti nyata kehidupan negara iran yang damai tersebut terletak pada masjd sunni. Dimana jumlah masjid sunni yang ada di negara tersebut telah meningkat pesat dan juga signifikan. Hal tersbeut ternyata merpakan salah satu hasil perlindungan dari komunitas penganur mazhab sunni yang ada di negara iran.
Sampai saat ini jumlah masjid sunni yang ada di negara iran sudah tercatat sebanyak 17.149 buah. Dimana masjid sunni tersebut tersebat di seluruh wilayah dan juga kawasan iran tentunya. Dengan begitu dapat dikatakan juga bahwa terdaapat satu buah masjid di negara iran tersebut untuk setiap 500 penganut mazhab sunni tentunya.
Menariknya lagi ternyata iran juga telah mendirikan sebuah universitas internasional yang bernama al mustafa. Sudah lebih dari 50.000 mahasiswa yang berasal dari 135 negara mengenyam pendidikan ilmu agama di universitas internasional al mustafa tersebut. Tentunya mereka yang menempuh ilmu agama di universitas internasional tersebut berlatar belakang dengan berbaagai macam mazhab.
Selain itu, setelah pendirian republik isalam iran jumlah santri yang menganut mazhab sunni meningkat cukup pesat. Dimana yang tadinya hanya berjumlah 3000 saja kini sudah menjadi 10.000 santri. Jumlah pesantrens ahlussunah wal jamaah tersebut juga ikut meningkat seiring bertambahnya santri. Dari yang tadinya hanya berjumlah 100 saja kini bisa menjadi 3358 buah pesantren. Tentunya hal tersebut merupakan salah satu pencapaian yang sangat bagi negara iran.
Selain itu, kedubes republik islam iran tersebut juga mengungkapkan bahwa bagi penganut agama atau mazhab yang minoritas akan mempunyai hak istimewa. Dimana mereka akan memberikan perindungan hak para penganut agama atau mazhab minoritas itu tadi. Singkatnya, hak istimewa tersebut nantinya berupa pemilihan suara dari kursi di parlemen republik islam iran itu tadi.
Tentunya hal tersebut dilakukan agar proposi jumlah suara mereka bisa ikut terwakili. Sebagai informasi tambahan Pejabat yang ada di iran sendiri ada yang menganut mazhab sunii dan juga ahlussunnah wal jamaah. Di sisi lain, kedubes republik islam iran untuk indonesia juga menyatakan bahwa negara tersebut selalu mendukung hak dan juga persatuan umat islam baik itu di kawasannya sendiri atau dunia.